MURATARA | DETAKNESW – Suasana haru menyelimuti Taman Makam Pahlawan (TMP) Kelurahan Muara Rupit pagi ini, saat Wakil Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), H. Junius Wahyudi, memimpin kegiatan ziarah kubur dalam rangka mengenang dan menghormati para pejuang pemekaran Kabupaten Muratara.
Kegiatan yang berlangsung pada Senin (5/5/2025) ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Muratara untuk menumbuhkan rasa penghargaan terhadap sejarah perjuangan daerah. TMP menjadi saksi bisu perjuangan panjang para tokoh yang telah berjuang demi berdirinya Kabupaten Muratara, yang resmi dimekarkan pada tahun 2013.
Dalam prosesi yang berlangsung khidmat, Wakil Bupati bersama rombongan pejabat daerah, tokoh masyarakat, dan warga menaburkan bunga di atas pusara para pejuang. Doa bersama turut dipanjatkan sebagai bentuk penghormatan dan harapan agar para pendahulu mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
“Ziarah dan doa bersama ini adalah bentuk penghormatan kami kepada para pejuang pemekaran yang telah mengorbankan banyak hal demi lahirnya Kabupaten Muratara. Semoga semangat perjuangan mereka selalu menjadi inspirasi untuk kita semua dalam membangun daerah ini ke depan,” ujar H. Junius Wahyudi.
Tak hanya mengenang, dalam kegiatan tersebut Pemerintah Kabupaten Muratara juga menunjukkan kepedulian nyata kepada keluarga para pejuang. Sebagai bentuk apresiasi dan empati, pemerintah memberikan bantuan dan santunan uang secara simbolis kepada keluarga para tokoh pemekaran yang telah wafat. Santunan ini diserahkan langsung oleh Wakil Bupati kepada ahli waris yang hadir di lokasi.
Banyak keluarga penerima yang terlihat terharu dan mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap jasa orang tua mereka. Bagi mereka, bantuan ini bukan sekadar materi, tetapi merupakan bentuk penghargaan atas perjuangan yang tidak sia-sia.
“Kami sekeluarga sangat bersyukur dan terharu. Bukan soal besar kecilnya bantuan, tapi perhatian dan penghargaan ini membuat kami merasa perjuangan orang tua kami benar-benar dihargai,” ujar salah satu ahli waris pejuang pemekaran.
Ziarah dan santunan ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat bahwa kemerdekaan administratif yang kini dinikmati tidak datang secara mudah. Ia lahir dari tetesan keringat, air mata, bahkan darah perjuangan panjang.
Dengan semangat para pendiri, Pemerintah Kabupaten Muratara berkomitmen untuk terus menjaga amanah tersebut melalui pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan..(Habi)