Detaknews | Lubuklinggau –
Panglima Kodam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis, melaksanakan kunjungan kerja ke Kota Lubuklinggau yang dirangkaikan dengan agenda ramah tamah bersama Forkopimda dan para tokoh masyarakat di Hotel Grand Zuri, Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Kunjungan ini merupakan bagian dari penguatan sinergi antara TNI dan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas keamanan serta mendukung pembangunan di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, khususnya di wilayah Musi Rawas, Lubuklinggau, dan Musi Rawas Utara (MLM).

Salah satu agenda strategis yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah percepatan pembangunan Markas Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) yang akan bermarkas di Kabupaten Musi Rawas Utara dan menjangkau wilayah sekitar
Wakil Bupati Musi Rawas Utara, H. Junius Wahyudi, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyatakan dukungan penuh atas rencana pembangunan markas dan penempatan satuan TNI di wilayah Kabupaten Muratara.
“Kami melihat kehadiran Yonif TP 846 bukan hanya dalam konteks pertahanan, tapi juga sebagai mitra strategis dalam pembangunan daerah. TNI selama ini banyak berkontribusi dalam program-program TMMD, edukasi bela negara, hingga kegiatan sosial kemasyarakatan,” kata Junius.

“Dengan hadirnya satuan ini, kami berharap keamanan kawasan perbatasan semakin kuat, dan semangat nasionalisme masyarakat tetap terjaga. Pemerintah Kabupaten Muratara siap mendukung dengan sinergi lintas sektor,” tambahnya.
Sementara itu, Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis, menegaskan bahwa pembangunan markas dan penguatan kehadiran TNI di daerah adalah bagian dari strategi pertahanan wilayah sekaligus upaya mempercepat pembangunan nasional dari pinggiran.
“Yonif TP 846 Muratara akan menjadi bagian penting dalam pengamanan wilayah rawan dan sekaligus membantu percepatan pembangunan. Kehadiran prajurit bukan hanya untuk menjaga perbatasan, tapi juga menjadi garda terdepan dalam membantu rakyat,” tegasnya.
“Kami pastikan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan humanis dan kolaboratif. Kami ingin masyarakat merasakan kehadiran TNI sebagai bagian dari keluarga besar bangsa,” tambah Pangdam.
Pangdam juga menyampaikan bahwa proses pembangunan markas saat ini sudah mencapai lebih dari 45% dan ditargetkan rampung sebelum September 2025, sehingga operasional pasukan bisa segera dimulai dengan total personel sekitar 1.000 prajurit.
Acara ramah tamah ini ditutup dengan dialog interaktif antara Pangdam dan Forkopimda, serta foto bersama sebagai simbol kolaborasi antara TNI dan pemda untuk menjaga stabilitas dan memajukan wilayah Sumatera Selatan. (Aan)


