MURATARA | DETAKNEWS – Pemerintah Desa Maur Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), sukses menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) Tahun Anggaran 2026, Kamis (17/10/2025).
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Pemerintah Desa dan masyarakat Maur Baru untuk meneguhkan komitmen bersama menuju desa yang mandiri, transparan, dan berdaya saing, di tengah tantangan menurunnya anggaran pusat.
Musrenbangdes berlangsung di rumah kades Maur Baru dengan suasana hangat dan penuh kekeluargaan.
Turut hadir Camat Rupit, Bhabinkamtibmas Polsek Rupit, Babinsa Koramil Rupit, TP-PKK Desa, tokoh masyarakat, tokoh adat dan agama, serta seluruh perangkat desa dan anggota BPD.
Kegiatan dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Desa Maur Baru.

Kades Tegaskan: Saatnya Desa Mandiri Tanpa Ketergantungan
Dalam arahannya, Kepala Desa Maur Baru menegaskan bahwa saat ini desa harus mulai membangun kekuatan ekonomi sendiri, seiring dengan menipisnya aliran dana dari pusat.
“Sekarang anggaran pusat sudah semakin menipis. Maka dari itu, kami Pemerintah Desa Maur Baru menyiapkan fondasi agar apabila anggaran pusat tidak lagi terkucur, desa kita tetap kuat dan mandiri,” ujarnya penuh semangat.
Kades juga menambahkan, semangat gotong royong dan partisipasi masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan pembangunan desa.
Menurutnya, pembangunan bukan hanya tanggung jawab pemerintah desa, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
“Desa ini milik kita bersama. Kalau hanya pemerintah yang bergerak, kemajuan itu tidak akan pernah tercapai. Tapi kalau kita bersatu, tidak ada yang mustahil,” tegasnya.
BUMDes Maur Baru Bangkit, dari Usaha Kecil Menuju Ekonomi Produktif
Salah satu fokus utama dalam Musrenbangdes kali ini adalah penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat.
Dijelaskan Kades, BUMDes Maur Baru yang dulu hanya mengelola usaha kecil seperti penyewaan sound system dengan pendapatan rata-rata Rp2 juta per tahun, kini mulai menunjukkan perkembangan signifikan.
“Dulu laporan BUMDes hanya setahun sekali. Sekarang kami wajibkan setiap bulan. Transparansi ini penting untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan pengelolaan berjalan baik,” ujarnya.
Tak hanya itu, hasil kerja keras BUMDes juga telah membuahkan capaian besar — mulai dari pengadaan alat berat untuk mendukung kegiatan produktif masyarakat hingga pembukaan unit usaha perikanan yang baru berjalan tiga bulan, namun sudah menghasilkan sekitar Rp3 juta per bulan.
“Alhamdulillah, ini bukti bahwa BUMDes bisa menjadi penggerak ekonomi desa. Dari hasil perikanan dan alat berat saja, kita mulai merasakan dampaknya bagi warga,” tambahnya.

Menuju Desa Mandiri dan Transparan
Perwakilan dari Pemerintah Kecamatan Rupit yang turut hadir memberikan apresiasi tinggi atas kemajuan Maur Baru yang dinilai mampu menjadi contoh bagi desa-desa lain di wilayah Muratara.
“Partisipasi masyarakat Maur Baru luar biasa. Musrenbangdes ini bukan hanya seremonial, tapi benar-benar forum aspirasi rakyat. Kami dari pihak kecamatan siap mendukung program-program yang membawa manfaat nyata bagi warga,” ungkapnya.
Sementara itu, unsur TNI-Polri juga menyatakan siap mendukung pemerintah desa dalam menjaga stabilitas dan keamanan wilayah agar proses pembangunan berjalan lancar dan kondusif.

Gotong Royong Jadi Kunci
Musrenbangdes Maur Baru juga diisi dengan diskusi terbuka, di mana masyarakat menyampaikan berbagai usulan prioritas pembangunan, baik fisik maupun non-fisik.
Beberapa usulan menonjol antara lain peningkatan jalan desa, pengembangan sektor pertanian, serta pelatihan wirausaha bagi pemuda dan perempuan.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah antara pemerintah desa, aparat, dan masyarakat.
Momentum ini menjadi simbol kuatnya kebersamaan dan semangat gotong royong yang terus dijaga oleh warga Maur Baru.
Dengan semangat “Mari Kita Wujudkan Masyarakat Desa yang Maju dan Mandiri”, Pemerintah Desa Maur Baru berkomitmen terus memperkuat sinergi dengan semua pihak untuk menjadikan desa ini sebagai contoh kemandirian ekonomi dan transparansi pembangunan di Kabupaten Musi Rawas Utara. (Habibi)


