MURATARA | DETAKNEWS – Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan daerah. Hal ini terlihat dalam kegiatan panen raya jagung di Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Karang Jaya, yang dihadiri langsung oleh Bupati Muratara, H. Devi Suhartoni, pada Kamis (23/5/2025).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pertanian Muratara Ade Meiri Siswani, Kapolsek Karang Jaya, Danramil Rupit, Camat Karang Jaya, Lurah Karang Jaya, PPL Pertanian, serta puluhan petani jagung setempat.
Bupati Muratara memberikan apresiasi tinggi kepada para petani yang telah mengelola lahan jagung seluas kurang lebih 30 hektare, yang kini menjadi salah satu penopang ekonomi masyarakat dan tulang punggung ketahanan pangan daerah.
“Ketahanan pangan adalah kebutuhan strategis. Jagung dan padi adalah dua komoditas utama. Saya ucapkan terima kasih kepada para petani di Karang Jaya. Ini bukti bahwa petani kita tangguh dan mampu menopang ekonomi daerah,” kata Bupati dalam sambutannya.
Harga jagung yang saat ini mencapai Rp 5.000 per kilogram menurut Bupati harus menjadi motivasi bagi petani untuk terus meningkatkan produktivitas. “Lahan ini harus dirawat dengan lebih modern. Dinas Pertanian akan kita dorong untuk terus memberikan bantuan dan pendampingan,” tambahnya.

Bupati juga menyebut bahwa komoditas jagung memiliki peran penting dalam program ketahanan pangan nasional yang tengah digencarkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Jagung adalah bagian dari kebijakan nasional untuk memperkuat kedaulatan pangan. Kita harus ikut menyukseskannya dari desa-desa seperti Karang Jaya ini,” ujar Bupati. Ia juga membuka ruang diskusi kepada petani untuk menyampaikan aspirasi dan persoalan di lapangan.

Kepala Dinas Pertanian, Ade Meiri Siswani, menyebut bahwa lahan di Karang Jaya sangat potensial untuk pertanian. “Tanahnya tidak tergenang banjir dan relatif aman dari hama. Kita harus pertahankan agar tetap menjadi sentra produksi pangan,” ujarnya.

Abdullah, salah satu petani jagung pemilik lahan, mengaku berhasil memanen sekitar 3 ton jagung dari setengah hektare lahannya, dengan penghasilan mencapai Rp 15 juta. “Saya sangat terbantu. Kami harap bantuan dari pemerintah terus ditingkatkan,” ujarnya.
Namun, tak semua petani bebas dari tantangan. Mahfudi, petani padi di wilayah tersebut, mengungkapkan bahwa masih ada kendala dalam ketersediaan pupuk. “Kami mohon ada solusi untuk distribusi pupuk. Karena kami ingin pertanian ini terus maju,” katanya.
Kegiatan panen raya ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah dan petani adalah kunci dalam menjaga ketahanan pangan, meningkatkan produksi, dan menyejahterakan masyarakat desa.(Habibi)